Saking sok sibuknya kerja, sampe
lupa belom posting buat bulan ini. So here we go. Jadi begini permirsah, ane
bulan ini dapet kerjaan yang menuntut buat bepergian keluar pulau jawa,
berhubung moment langka makanya sambil kerja sambil wisata. Ane bakalan tulis
beberapa pengalaman ane ketika di luar pulau, tapi bagian travelingnya aja
kerjanya mah enggak. Rencananya buat bulan ini bakalan bepergian ke Propinsi
Maluku utara tepatnya di Ternate, kemudian dilanjut ke Propinsi Nusa Tenggara
Timur, dan minggu ini mau berangkat ke Bangka Belitung, buat selanjutnya yang
masih jadi wacana bakalan berangkat ke Sumatera Selatan sama Sumatera Utara.
Awal bulan ini ane pergi ke
ternate, ini pertama kalinya ane pergi ke wilayah Indonesia bagian timur.
Disini GMT nya +9 lebih cepat 2 jam dibanding WIB yang GMT nya +7. Hari senin menjelang
siang ane sampai di ternate, view pertama dari bandara udah wow aja. Disana viewnya
bagus-bagus pake bingiiits. Awal landing pesawat disambut oleh gunung Gamalama
dan laut yang terbentang luas. Disambut dengan cuaca yang lagi galau (terkadang
panas terik terkadang hujan cukup besar), ane dengan sah tiba di Ternate.
Sampai di Ternate, kenapa itu kresek kebawa segala ya?! Hadeuh. |
Kota Ternate merupakan sebuah
kota yang ada di pulau ternate, terletak di bawah kaki gunung Gamalama. Dulu
kota ini sempat menjadi ibu kota dari propinsi Maluku Utara sebelum akhirnya
dipindahkan ke Kota Sofifi. Kota ini terbilang ramai, dengan berbagai macam
etnis ada disini. Kata orang ternate disini juga banyak orang dari pulau Jawa,
selain itu ada juga keturunan Arab dari jaman dulu ketika kerajaan Ternate berubah
menjadi Kesultanan Ternate.
Sempet ngobrol sama staff cabang
dsini, mereka bilang kalau kesultanan ternate tidak mesti turun temurun menjadi
sultan. Bisa saja orang dari luar daerah itu pun menjadi sultan, asal sudah
di-selidiki oleh para tetua adat, mereka punya suatu cara yang bisa menentukan
bahwa orang tersebut berhak untuk menjadi sultan di Ternate. Beda dengan
Kesultanan Yogyakarta yang mana sultan menjabat sekaligus menjadi gubernur,
disini antara sultan dan gubernur diperankan oleh orang yang berbeda. Keduanya
pun memiliki job desc yang berbeda dimana sultan menjadi pengelola adat agar
warganya tidak lupa jati diri. Namun ada sedikit kemiripan yaitu adanya Abdi
Dalem kalau pakai istilah kesultanan Yogyakarta, disini juga ada suatu desa
yang masih loyal terhadap keluarga istana.
Kota ternate terkenal dengan
batunya, batu akik yang melambung setelah mantan Presiden RI memakainya. Tau
batu apa itu? Yep, batu bacan. Disini lokasinya berdekatan dengan Pulau Bacan
dimana batu tersebut ditemukan. Jadi jangan heran buat para batu lovers kota
ini merupakan destinasi wajib yang harus dikunjungi. Melihat peluang yang
begitu besar, jangan heran disini banyak pake banget yang jugal batu akik,
mulai dari yang harganya 50 ribu 2 biji, sampai yang harganya tembus ke puluhan
juta. Waktu ane kesana juga dikasih oleh-oleh batu bacan obi berwarna putih,
yang akhirnya harus ikhlas di”rampok” sama kakak sendiri.
Keunikan dari kota ini seakan gak
ada habisnya. Disini setiap angkutan umum memiliki sound sistem yang mewah di
tiap unitnya. Tiap unit memutarkan lagu sesuai dengan selera sang sopir. Mulai
dari lagu qosidah, dangdut, pop, hingga K-POP ada. Infrastruktur jalan raya di
kota ini terbilang baik, terlebih disini langka banget liat mobil ukuran besar
melintas. Selama empat hari ane disana, hari ke tiga ane baru liat Bus lewat di
Kota Ternate. Daebak! Haha..
Salah satu infrastruktur jalan di Kota Ternate |
ConversionConversion EmoticonEmoticon