Waduk Cirata merupakan salah satu
waduk besar di Jawa Barat. Lokasinya ada di daerah Cikalong Kabupaten Purwakarta
dan sebagian masuk ke Kabupaten Bandung Barat. Menurut Wikipedia, waduk ini
merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) terbesar di Asia Tenggara.
Selain menjadi PLTA, waduk ini juga sering dijadikan tempat pemancingan sama
para mincing mania-ers, atau juga
tempat wisata sama keluarga. So, kali ini ane bakalan cerita tentang liburan ke
waduk Cirata.
Bendungan Waduk Cirata |
Ane berangkat dari Padalarang
pukul 8.00 pagi, dan sekitar pukul 9.00 sudah sampai di Waduk Cirata. Tracknya
gak terlalu sulit cukup liat papan petunjuk aja, atau Tanya warga sekitar
banyak yang pada tau kok. Jalan menuju Waduk Cirata ini terbilang mulus, gak
ada jalan rusak hampir semuanya sudah diaspal. Jadi buat mobil “kota” pun
sepertinya gak bakalan terlalu bermasalah. Tapi setelah masuk dari jalan utama,
jalan selanjutnya cukup sempit paling masuk 2 mobil pas, jadi buat motor harap
sabar kalau ada 2 mobil yang bersebrangan.
Sampai di gerbang pariwisata
Waduk Cirata disini mobil membayar Rp.5000 rupiah untuk masuk, all in gak
diitung per orang. Ditempat ini berjajar warung-warung makanan yang menu khasnya
adalah nasi liwet dan lauk-pauk seperti ikan bakar, ataupun ayam bakar. Karena
banyak warung yang berjejer pengunjung bisa memilih tempat yang kira-kira
strategis buat parkir sama buat liat pemandangan sambil menikmati makanan.
Pokoknya jangan terpatok sama warung pertama yang diliat, pilih-pilih aja dulu
ini jejeran warungnya buanyak banget.
Jajaran Warung Makan |
Pemandangan dari warung makan |
Seperti yang sudah ane singgung
di atas, menu utama yang ditawarkan warung-warung makanan ini adalah nasi
liwet, tapi jangan kira liwetnya sudah disediakan dan pengunjung siap bantai.
Disini semuanya serba dadakan, nasi liwetnya juga dibuat sesuai pesanan. Jadi
jangan minta cepet, minimal aja nunggu 1 jam buat mateng nasi sama masak
lauk-pauknya, apalagi kalau pengunjung di warungnya lagi banyak atau pesanan lagi
banyak dijamin lebih lama nunggu. Kata
yang udah beberapa kali ke sana, liwet ditiap warung ini punya rasa beda-beda
ada yang standar ada juga yang enak pake banget, pinter-pinter milih aja. Ane
sama temen-temen waktu itu total 8 orang, pesen makanan 2 citel (panci kecil
untuk nasi liwet) , 2 kilo ikan bakar (ada 8 ekor ikannya), dan 10 tusuk sate
maranggi total biaya yang dikeluarkan ane bilang cukup murah totalnya Rp.150.000.
Saran ane buat yang gak suka ikan (seperti ane), mending pesen sate
maranggi tapi minta supaya dibakarnya well
done, soalnya waktu ane kesana satenya berasa kurang well done. Kalau suka lalapan, mending bawa dari rumah soalnya di
warung-warung sini rata-rata lalapannya cuma mentimun aja.
Makanan yang dipesan |
Hajar Bleh |
Setelah
kenyang bersantap di tempat makan, perjalanan dilanjutkan lagi. Ane sama
temen-temen keluar area dari warung-warung makan untuk selanjutnya menuju ke Bendungan
Waduk Cirata-nya. Mendekati bendungan, banyak ditemukan penjual makanan
disamping jalan. Jadi kalau malas ke warung di atas, bisa juga berhenti sejenak
di pinggiran jalan menuju Cirata. Berhubung ane sama temen-temen sudah kenyang,
jadi langsung meluncur ke bendungan. Disini ada beberapa tempat parkir “dadakan”,
dan biaya parkir buat mobil Rp.10.000. Sebenernya buat kesini enaknya agak pagi
atau agak sore, kalau siang-siang panas banget. Di bawah ini ane kasih liat deh
beberapa foto di Waduk Cirata, happy
traveling!.
Bendungan Waduk Cirata |
Ini sebenernya tempat parkir motor, mumpung lagi sepi. |
Cocok buat foto rame-rame |
Setelah foto ini diambil, kemudian ada petugas yang negur. JANGAN DITIRU YA! |
Liburan ini dipersembahkan oleh:
Aris Salman Faris - Car owner, supir, main supporter.
Tryas Abdul Aziz - Document section.
Rahman Septiaji - Stress man from Jakarta who wanna have some refreshing.
Maulana - Blogger ganteng pada umumnya.
Sodara laki-laki TAA dan ASF - Haha hihi section.
Para ukhti - yang bikin foto ada manis-manisnya gitu.
Aris Salman Faris - Car owner, supir, main supporter.
Tryas Abdul Aziz - Document section.
Rahman Septiaji - Stress man from Jakarta who wanna have some refreshing.
Maulana - Blogger ganteng pada umumnya.
Sodara laki-laki TAA dan ASF - Haha hihi section.
Para ukhti - yang bikin foto ada manis-manisnya gitu.
1 komentar:
Click here for komentarSilakan, jangan lupa cantum link sumber ya..
ConversionConversion EmoticonEmoticon