Apa yang akan saya ceritakan pada
bagian ini adalah pengalaman saya dan teman-teman saya ketika mengunjungi Wisata
Alam Garden Stone. Kami masuk melalui area yang diurus oleh pemerintah, yaitu
di area taman wisata Goa Pawon. Jadi ketika ada perbedaan cerita dengan tulisan
lainnya mengenai Stone Garden atau Taman Batu harap dimaklumi. Untuk bacaan lain seputar rute menuju Stone Garden ini bisa dibaca disini, dan untuk sedikit konflik yang terjadi dalam pengelolaan Stone Garden bisa dibaca disini.
![]() |
Stone Garden View |
Pagi hari sekitar pukul 7.30,
kami melakukan perjalanan dari Desa Ciburuy menuju area Goa Pawon dengan
menggunakan kendaraan roda dua masing-masing. Perjalanan dari Alun-alun ciburuy
ke tempat gerbang masuk Goa Pawon di pinggir jalan tidak lebih dari 10 menit perjalanan dengan kecepatan
normal. Jika dari arah bandung, maka gerbang Goa Pawon atau stone garden ini
berada pada sisi Kanan jalan, atau disebrang. Jika dari arah Jakarta maka
gerbang ini ada disisi kiri jalan. Dari gerbang di samping jalan, kami menuju
ke gerbang masuk Wisata Alam Goa Pawon tidak terlalu lama. Jalan yang dilalui
pun sangat nyaman dengan jalan beton yang sepertinya masih baru dibangun.
Setelah sekitar 5 menit perjalanan, kami sampai di gerbang area wisata Goa
Pawon.
Disini tempat parkir begitu
nyaman, dengan bagian lantai dari pavingblok serta area parkir yang tidak
terlalu sempit serta dijaga oleh petugas resmi yang ada. Tiket parkir yang
dibayarkan oleh kami selama disana untuk kendaraan roda dua adalah Rp.2000,
untuk kendaraan roda empat kurang tau. Setelah parkir, maka pengunjung akan
diminta untuk mengisikan buku tamu. Mungkin untuk keperluan rekap laporan
pengunjung oleh pengelola.
Disini juga terdapat bangunan
yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk rehat sejenak dari perjalanan, atau
rehat setelah lelah menjelajah area wisata seharian. Tempatnya nyaman serta
bersih, di area bawah bangunan ini terdapat mushola serta toilet yang dapat
digunakan oleh pengunjung untuk sekedar membersihkan kaki, atau shalat.
Dari tempat parker, ke arah area Garden
Stone pengunjung akan melakukan perjalanan yang menanjak, dengan track tanah
dan batu yang dibuat menjadi anak tangga sementara. Menurut informasi
kedepannya akan diperbaiki rute perjalanan pengunjung dari area Goa Pawon ke Garden
Stone, dengan desain yang sudah ada di Malaysia atau Singapura (saya lupa).
Karena pada saat melakukan penanjakan cuaca sedang bersahabat, matahari cukup
cerah sehingga track tanah yang dilalui tidak terlalu licin. Sementara ketika
pulang, cuaca 180 derajat berbeda dari waktu pemberangkatan, dengan hujan cukup
deras maka track jadi sangat licin. Gunakanlah sandal gunung yang baik, jangan
menggunakan sandal untuk jalan-jalan di kota atau mau ke kondangan. Jangan!
Sebagai bahan persiapan, siapkan
salep atau koyo yang bakalan perlu digunakan untuk meringankan pegal-pegal pada
kaki. Karena cukup menanjak, yang tidak terlalu terbiasa pasti bakalan
pegal-pegal sepulang dari wisata. Buat yang lagi berusaha menurunkan berat
badan seperti saya ini, akan terasa. Terasa pusing dan nyaris pingsan. Halah
lebay.
Setelah penanjakan yang lancar (padahal
tiap 10 meter berhenti, nenangin nafas). Kami pun sampai ke bagian puncak
bukit yang mana merupakan area dari Garden Stone. Masuk ke area kami disambut
dengan deretan warung-warung makanan, meski sedikit kecewa namun apalah daya,
kami melanjutkan perjalanan. Di mulut jalan area Garden Stone, kami menemukan
loket yang sudah diceritakan sebelumnya oleh pengelola dari pemerintah yang
mengatakan bahwa loket itu adalah loket yang tidak resmi yang didirikan oleh
LSM dan warga sekitar. Disana saya BAYAR LAGI sebesar Rp.3000, menurut
pengelolanya dikatakan bahwa Garden Stone ini berbeda pengelolaan dari Goa
Pawon, sehingga dipungut lagi biaya “kebersihan” dari pengunjung. Ya sudah lah,
Cuma Rp.3000 ini.
![]() |
"Loket ke 2" Disini pengunjung yang masuk dari Goa Pawon boleh bayar atau tidak menurut pengelola Goa Pawon |
Sampai di area Garden Stone, akan
ditemui berbagai macam ukuran bebatuan dari yang kecil sampai yang seukuran
kamar rumah. Area ini cukup nyaman, sampah juga tidak terlalu terlihat meski
masih ada beberapa sampah-sampah kecil yang terdapat di area. Area ini juga
cocok digunakan untuk area Pre-Wedding, karena pemandangan yang indah dari
ketinggian, dihiasi oleh bebatuan yang secara alami berada di puncak bukit.
![]() |
Stone Garden |
![]() |
Stone Garden |
![]() |
Stone Garden |
Seperti pengunjung alay
lainnya, kami pun segera mencari spot yang layak untuk dijadikan latar foto.
Sebagai bukti nyata bahwa kami pernah ke Garden Stone. Pengujung disini untuk
hari week end sangat banyak, bahkan ada yang rombongan pengajian. Berikut
beberapa gambar narsis yang kami ambil di area Garden Stone di Kab. Bandung
Barat ini. Sebagai penutup, saya ucapkan selamat menjelajah.
ConversionConversion EmoticonEmoticon