[STONE GARDEN Bagian 3] – Wisata Alam Stone Garden AKA Taman Batu



Apa yang akan saya ceritakan pada bagian ini adalah pengalaman saya dan teman-teman saya ketika mengunjungi Wisata Alam Garden Stone. Kami masuk melalui area yang diurus oleh pemerintah, yaitu di area taman wisata Goa Pawon. Jadi ketika ada perbedaan cerita dengan tulisan lainnya mengenai Stone Garden atau Taman Batu harap dimaklumi. Untuk bacaan lain seputar rute menuju Stone Garden ini bisa dibaca disini, dan untuk sedikit konflik yang terjadi dalam pengelolaan Stone Garden bisa dibaca disini.

Stone Garden View


Pagi hari sekitar pukul 7.30, kami melakukan perjalanan dari Desa Ciburuy menuju area Goa Pawon dengan menggunakan kendaraan roda dua masing-masing. Perjalanan dari Alun-alun ciburuy ke tempat gerbang masuk Goa Pawon di pinggir jalan tidak lebih  dari 10 menit perjalanan dengan kecepatan normal. Jika dari arah bandung, maka gerbang Goa Pawon atau stone garden ini berada pada sisi Kanan jalan, atau disebrang. Jika dari arah Jakarta maka gerbang ini ada disisi kiri jalan. Dari gerbang di samping jalan, kami menuju ke gerbang masuk Wisata Alam Goa Pawon tidak terlalu lama. Jalan yang dilalui pun sangat nyaman dengan jalan beton yang sepertinya masih baru dibangun. Setelah sekitar 5 menit perjalanan, kami sampai di gerbang area wisata Goa Pawon.
Gerbang Masuk Area Wisata Goa Pawon
Tiket Resmi Pengelolaan Pemerintah

Disini tempat parkir begitu nyaman, dengan bagian lantai dari pavingblok serta area parkir yang tidak terlalu sempit serta dijaga oleh petugas resmi yang ada. Tiket parkir yang dibayarkan oleh kami selama disana untuk kendaraan roda dua adalah Rp.2000, untuk kendaraan roda empat kurang tau. Setelah parkir, maka pengunjung akan diminta untuk mengisikan buku tamu. Mungkin untuk keperluan rekap laporan pengunjung oleh pengelola.
Tempat parkir yang nyaman dan bersih

Disini juga terdapat bangunan yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk rehat sejenak dari perjalanan, atau rehat setelah lelah menjelajah area wisata seharian. Tempatnya nyaman serta bersih, di area bawah bangunan ini terdapat mushola serta toilet yang dapat digunakan oleh pengunjung untuk sekedar membersihkan kaki, atau shalat.

Bangunan yang terletak disamping tempat parkir

Dari tempat parker, ke arah area Garden Stone pengunjung akan melakukan perjalanan yang menanjak, dengan track tanah dan batu yang dibuat menjadi anak tangga sementara. Menurut informasi kedepannya akan diperbaiki rute perjalanan pengunjung dari area Goa Pawon ke Garden Stone, dengan desain yang sudah ada di Malaysia atau Singapura (saya lupa). Karena pada saat melakukan penanjakan cuaca sedang bersahabat, matahari cukup cerah sehingga track tanah yang dilalui tidak terlalu licin. Sementara ketika pulang, cuaca 180 derajat berbeda dari waktu pemberangkatan, dengan hujan cukup deras maka track jadi sangat licin. Gunakanlah sandal gunung yang baik, jangan menggunakan sandal untuk jalan-jalan di kota atau mau ke kondangan. Jangan!
Sebagai bahan persiapan, siapkan salep atau koyo yang bakalan perlu digunakan untuk meringankan pegal-pegal pada kaki. Karena cukup menanjak, yang tidak terlalu terbiasa pasti bakalan pegal-pegal sepulang dari wisata. Buat yang lagi berusaha menurunkan berat badan seperti saya ini, akan terasa. Terasa pusing dan nyaris pingsan. Halah lebay.
                                                                       
Track menuju stone garden dari gerbang Goa Pawon

Belum ada tangga, masih berupa tanah dan batu yang dibuat seperti anak tangga untuk sementara
                                                  
Setelah penanjakan yang lancar (padahal tiap 10 meter berhenti, nenangin nafas). Kami pun sampai ke bagian puncak bukit yang mana merupakan area dari Garden Stone. Masuk ke area kami disambut dengan deretan warung-warung makanan, meski sedikit kecewa namun apalah daya, kami melanjutkan perjalanan. Di mulut jalan area Garden Stone, kami menemukan loket yang sudah diceritakan sebelumnya oleh pengelola dari pemerintah yang mengatakan bahwa loket itu adalah loket yang tidak resmi yang didirikan oleh LSM dan warga sekitar. Disana saya BAYAR LAGI sebesar Rp.3000, menurut pengelolanya dikatakan bahwa Garden Stone ini berbeda pengelolaan dari Goa Pawon, sehingga dipungut lagi biaya “kebersihan” dari pengunjung. Ya sudah lah, Cuma Rp.3000 ini.
"Loket ke 2" Disini pengunjung yang masuk dari Goa Pawon boleh bayar atau tidak menurut pengelola Goa Pawon

Sampai di area Garden Stone, akan ditemui berbagai macam ukuran bebatuan dari yang kecil sampai yang seukuran kamar rumah. Area ini cukup nyaman, sampah juga tidak terlalu terlihat meski masih ada beberapa sampah-sampah kecil yang terdapat di area. Area ini juga cocok digunakan untuk area Pre-Wedding, karena pemandangan yang indah dari ketinggian, dihiasi oleh bebatuan yang secara alami berada di puncak bukit.

Meski tempat sampah belum banyak, jangan buang sampah sembarangan ya!

Stone Garden

Stone Garden

Stone Garden

 Seperti pengunjung alay lainnya, kami pun segera mencari spot yang layak untuk dijadikan latar foto. Sebagai bukti nyata bahwa kami pernah ke Garden Stone. Pengujung disini untuk hari week end sangat banyak, bahkan ada yang rombongan pengajian. Berikut beberapa gambar narsis yang kami ambil di area Garden Stone di Kab. Bandung Barat ini. Sebagai penutup, saya ucapkan selamat menjelajah.

Teman traveling

Kalau jatoh keknya lumayan

Merenungi kehidupan di area Stone Garden

Cuaca mendung, dingin banget bray

Karena angel yang salah, seolah naik ke batu ini mudah. Aslinya susyaaah.

Cakep nomor 2, yang penting banyak gaya
QRCode Lokasi Wisata Alam Goa Pawon

Previous
Next Post »
Thanks for your comment