Kalau shalat aja ditinggalin, apalagi kamu.






Dah lama kagak nulis yang berbau problematika remaja. Apa sajakah problematika remaja kebanyakan saat ini? Apa lagi kalau bukan cinta, cinta, dan cinta. Hadeuh.. Tanpa membuang waktu, mari kita mulai saja.


Akhir-akhir ini ane sering liat di wall FB, banyak banget remaja nanggung bikin status percintaan. Ada yang bilang "aku gak bisa hidup tanpamu" meski sudah 1 tahun putus dan dia masih aja tetep hidup. Ada juga yang bilang "Aku mungkin bukan yang pertama, namun aku pastikan aku yang terakhir buat kamu, dan kamu yang terakhir buat aku" dan ia bilang seperti itu kepada 5 sampai 7 mantan lainnya. Ada juga yang galau nulis status 'Kalau pengen dapet cowok soleh, pantaskan diri dulu" dan dibagian comment nya isinya malah ghibah doang. 


Ini buat kamu semua guys, dalam mencari pasangan jangan cuma nge-limit sampe tahapan pacaran, sementara mikir nikah mah gimana nanti. Ini yang jadi point utama dimana mencari pasangan sekedar untuk percobaan. Kalau pengen dapet akhwat solehah, ya jangan cari yang mau pacaran apalagi cuma buat percobaan. Kalau pengen dapet ikhwan yang soleh, ya jangan menebar pesona ke setiap lelaki yang kamu temui. Ini merupakan kontradiksi, dimana kita pengen sesuatu yang baik tanpa memancingnya dengan hal baik. Di sekolah mungkin diajarkan prinsip ekonomi, dimana kita mendapatkan barang dengan kualitas terbaik namun dengan harga semurah mungkin. Namun hal ini tidak berlaku dalam mencari pasangan, itulah mengapa disebut prinsip ekonomi dan bukan prinsip mencari pasangan. Dalam mencari pasangan, kita harus seperti memancing. Jika ingin mendapatkan hiu, maka umpannya gak mungkin cuma cacing di kali. Jika ingin mendapatkan paus, gak mungkin juga memancing di selokan. Hal-hal tersebut kontradiksi.


Allah SWT berfirman bahwa orang yang baik itu dipasangkan dengan yang baik pula. Pemantasan diri ini begitu penting, karena sesuatu akan menarik sesuatu yang lain yang serupa. Kalau pengen yang saleh, ya mesti men-solehah-kan diri dulu, begitupun sebaliknya kalau pengen yang sholehah ya sholeh-in diri dulu. Untuk mengetahui apakah dia baik atau tidaknya untuk kita? Simple saja, gunakan patokan dasar. Jika shalat aja ia tinggalkan, apalagi kamu!. Buat ummat muslim shalat itu merupakan ibadah yang tidak dapat di-nego lagi, sudah final ketentuannya. Shalat juga sebagai sarana komunikasi antara mahluk dengan khaliknya. Andaikata ia menyepelekan hal yang sudah di tetapkan oleh Penciptanya, apa mungkin dia gak bakalan menyepelekan kamu yang hanya mahluk saja. 


Banyak kisah yang sudah diceritakan oleh para ulama tentang kisah pemuda yang rajin shalat di mesjid gampang mendapatkan jodoh yang salihah, begitu juga sebailknya ketika perempuan yang rajin ibadahnya mendapakan jodoh yang salih. So buat kamu, ya kamu. Sekarang logikanya kita sama-sama luruskan. Jika perintah Tuhannya saja ia sepelekan, apalagi permintaan mu ketika berumah tangga kelak. Sebelum menyesal, mari sama-sama perbaiki diri meminta pasangan yang terbaik kepada Allah SWT. Karena sesuatu akan menarik yang serupa. Aamiin. Wallahu'alam bisshawab.
Previous
Next Post »
Thanks for your comment