Sisi Positif PEMILU Presiden

Assalamualaykum,

Postingan ini dibuat berbarengan dengan pengumuman presiden terpilih RI untuk masa jabatan 2014 s/d 2019. Siapapun yang terpilih semoga bisa amanah, semua kata-kata yang telah terucap baik waktu kampanye, waktu debat, dan waktu kapanpun baik yang ter-rekam media maupun yang tidak terekam media bisa terlaksana. Aamiin Allahumma Aamiin.

Pemilu Presiden tahun 2014 ini lumayan agak seru. Mulai dari calon hanya 2 pasangan, maka akan terlihat jelas kekalahan atau kemenangannya. Namun terlepas dari masalah pasangan capres-cawapres ini, ada hal lain yang saya pribadi jadi malah senang buat dibahas. Yaitu, pedulinya masyarakat Indonesia khususnya teman-teman saya terhadap hal-hal berbau politik. Teman-teman yang dulu anti politik, sering guyonin politik, sering mengkritik politik, namun gak ada aksi sama sekali, sekarang mulai terbuka matanya. Politik untuk saya pribadi merupakan hal yang lumrah, malah politik adalah salah satu bagian dari Agama Islam. Islam satu-satunya agama yang mengajarkan cara berpolitik, Subhanallah. Kembali ke masalah banyak orang yang membuka fikiran untuk mulai berpolitik, ini akan menguntungkan. Dulu kita dicekoki untuk tidak ikut berpolitik karena merupakan area kotor, lingkaran setan, dan lain sebagainya. Padahal dengan politiklah suatu kebijakan bisa menguntungkan atau malah merugikan masyarakat.

Dari awal masa-masa pemilu Presiden, hanya beberapa teman saja yang ikut berkomentar mengenai proses politik yang sedang terjadi. Namun seiring waktu, akhirnya banyak juga yang terbawa untuk ikut bersuara dalam proses politik ini. Luar biasa. Ada yang biasa-biasa cuma ikut nge-like maupun comment di status yang berbau politik. Sampai share link-link web yang saling menjelekan pasangan capres lawan. Meski beberapa ada yang muak juga, tapi ujung-ujungnya ikutan juga. Saya pribadi lebih seneng ngae-share link  yang membahas para pendukung capres-cawapresnya dibanding sosok capres-cawapres. Karena untuk saya pribadi, kedua pasangan capres-cawapres gak ada yang pas dihati. Namun sesuai kata Ustadz Salim A Fillah, sama Ustadz Hafidz Ary, jika ada pilihan antara dua kemudharatan, pilih yang paling ringan mudharatnya. Jika ada pilihan antara dua kebaikan, pilih yang paling banyak baiknya. Berdasarkan pertimbangan, melihat pandangan ulama serta banyaknya partai Islam dibelakangnya, maka pilihan pun jauh ke pasangan PRB-HRJ.

Meski akhirnya pemilihan ini sudah berakhir, KPU sudah mengumumkan pemenang, dan yang kalah akan membawa kasus ini ke MK. Saya pribadi lebih berpendapat untuk tetap bekerja demi ummat. Presiden terpilih siapapun itu, ketika ia salah maka harus diingatkan, begitupun sebaliknya ketika dia melakukan hal yang benar, maka patut untuk kita dukung. Sering ego diri menguasai, mengatakan hal yang benar pun menjadi salah. Semoga Alloh SWT menjauhkan kita dari hal-hal seperti itu. Aamiin. Akhir kata saya mengutip dari Al-quran.

Boleh jadi kalian membenci sesuatu, sedang ia baik bagi kalian. Boleh jadi kalian mencinta sesuatu, padahal ia buruk bagi kalian.. {QS2:216}

Semoga kita bisa memilih dan memiliah sesuai dengan Al quran dan As sunnah sebagai landasannya. Aamiin Ya Rabbal 'alamiin..




Wassalam. Salam damai Indonesia. Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar!!
Previous
Next Post »
Thanks for your comment